Clefhui.ID – Niat puasa Ramadhan menjadi salah satu rukun puasa yang harus terpenuhi dalam ibadah puasa. Seorang yang memenuhi syarat wajib dan sah puasa, harus berpuasa sebulan penuh dengan syarat dan ketentuan yang ada.
Dan selain menjadi rukun puasa, niat juga menentukan kemantapan hati dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, seorang muslim juga harus memperhatikan apakah niat yang diucapkan selama ini sudah benar atau belum.
Nah, pada ulasan ini kamu bisa dapatkan beberapa penjelasan terkait kapan waktu yang pas untuk membaca niat puasa serta pelafalannya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Niat Puasa Ramadhan?
Niat berarti melakukan sesuatu dengan disertai pelaksanaannya. Di dalam ibadah, niat menjadi rukun dan pembeda antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.
Sehingga setiap ibadah tentu memiliki pelafalan niatnya masing-masing dengan dimaksudkan untuk membedakan antara pelaksanaannya masing-masing. Sama seperti niat berpuasa yang juga harus diperhatikan dalam pelafalannya.
Waktu yang tepat untuk mengucapkan niat telah tertera dengan jelas di beberapa hadis dan riwayat. Seperti pada keterangan hadir riwayat Imam ad Daru Quthni yang berbunyi:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya”.
Ulama telah menyimpulkan bahwa keterangan di atas berisi waktu niat puasa bertepatan pada malam hari setelah terbenamnya matahari dan sebelum munculnya fajar. Seseorang juga bisa mengucapkan niat setelah selesai pelaksanaan shalat tarawih seperti yang biasa dilakukan selama ini.
Namun, ketentuan waktu niat puasa di atas hanya dikhususkan untuk puasa Ramadhan saja. Untuk puasa sunnah, seseorang diperbolehkan berniat di pagi hari selama belum makan dan minum atau belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Selain itu, ada satu keterangan lagi yang juga menjelaskan pelaksanaan niat puasa yang benar. Hal ini tertera dalam kitab I’anatu Thalibin karya Sayid Bakri yang berbunyi:
النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب
Artinya: “Niat itu dengan hati dan tidak disyaratkan harus mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunnahkan”.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa niat puasa bisa diniatkan di dalam hati saja. Namun, jika bisa memantapkan niat dalam hati dengan disertai pengucapan pada lisan akan mendapatkan pahala kesunnahan.
Begini Niat Puasa Ramadhan Arab dan Latin
Niat memang menjadi hal yang sangat penting untuk membedakan tujuan seseorang dalam melaksanakan ibadah.
Dan setelah mengetahui waktu yang tepat untuk niat berpuasa, seorang muslim juga harus dapat mengamalkannya untuk mengetahui apa fungsi niat yang sebenarnya.
Sejauh ini, ada beberapa versi niat puasa Ramadhan yang bisa digunakan. Berikut beberapa pilihan niat berpuasa yang bisa kamu gunakan.
Niat puasa versi panjang
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa
Artinya: “Saya berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala”.
Niat puasa versi pendek
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhaana
Artinya: “Saya berniat puasa Ramadhan”
Kedua versi niat puasa Romadhon di atas dapat digunakan, karena telah disahkan ulama. Namun, akan lebih afdhol jika menggunakan versi niat yang panjang dengan alasan yang lebih lengkap.
Dari beberapa penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa niat dalam ibadah puasa termasuk salah satu rukun puasa yang harus dikerjakan. Waktu yang tepat untuk berniat puasa adalah setelah tenggelamnya matahari dan sebelum terbitnya fajar.
Seseorang juga bisa mengungkapkan niat berpuasa di dalam hati, namun akan disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan. Mungkin itu saja ulasan kali ini, semoga membantu dan semoga bermanfaat.