Jangka Sorong: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya

Clefhui.ID – Jangka sorong merupakan salah satu alat pengukur yang banyak digunakan pada mechanical engineering untuk membantu proses analisis atau penelitian.

Jika dilihat, alat pengukur ini memang mirip dengan penggaris pada umumnya. Lalu, apa yang membedakan pengukur jangka sorong dengan alat pengukur lainnya? Simak pengertian, jenis dan cara menggunakannya pada ulasan di bawah ini.

Pengertian Alat Ukur Jangka Sorong

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukur jangka sorong memang sangat dibutuhkan di bidang teknisi. Alat ini memang memiliki kemampuan dapat mengukur panjang, diameter hingga ukuran bangun ruang tertentu secara akurat.

Namun, penggunaannya difokuskan untuk mengukur benda yang relatif kecil. Sehingga tidak heran jika penggunaannya banyak ditemukan di teknik mesin.

Untuk pengertiannya sendiri, jangka sorong merupakan alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang dan bidang suatu ruang benda.

Bedanya dengan alat ukur lainnya, seperti penggaris atau lainnya terletak pada skala ukur yang lebih detail. Bahkan, alat ini mampu mengukur menggunakan skala terkecil 0,2 mm atau 0,02 cm.

Tidak seperti alat ukur lain yang pada umumnya hanya memiliki skala ukur terkecil hingga 1 mm saja. Hal ini tentu menjadi salah satu keunggulan daripada alat ukur itu sendiri.

Dan bagi kamu yang bertanya jangka sorong untuk mengukur benda apa, jawabannya adalah untuk mengukur benda yang relatif kecil. Alat ini juga mampu mengukur suatu bidang yang tak datar pada suatu benda yang tidak mampu dicapai penggaris biasa.

Penemuan alat ukur ini diumumkan pada sekitar tahun 1631 oleh Piere Vernier. Penemu alat ukur ini kemudian memberinya nama dengan Vernier calipers atau jangka sorong, yang kemudian populer hingga saat ini.

Penemuannya memang difokuskan untuk membantu menyelesaikan persoalan yang belum terpecahkan. Seperti menghitung bidang ruang benda kecil, diameter benda yang sulit terjangkau, ketebalan benda kecil dan lainnya.

Untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap terkait funsi alat pengukur ini, kamu bisa lihat penjelasan di bawah ini.

Fungsi Pengukur Jangka Sorong

Sejauh ini, pengukur ini memang sering ditemukan di bidang teknis. Penemuannya memang sangat membantu proses pengukuran benda kecil pada zaman dahulu.

Namun saat ini, jangka sorong tergeserkan untuk kategori alat ukur paling akurat setelah adanya mikrometer. Diketahui, mikrometer mampu mengukur dengan skala terkecil hingga 0,1 mm di semua bidang dan bentuk suatu benda.

Namun, penggunaan alat ukur ini masih sangat efektif karena memiliki tiga jenis pengukuran sekaligus. Alat ini mampu mengukur diameter luar atau ketebalan benda, diameter dalam atau lebar celah dan juga mengukur kedalaman celah.

Sehingga dengan menggunakan alat ukur ini, kita bisa mendapatkan tiga fungsi pengukur sekaligus dalam satu alat saja.

Beberapa fungsi alat ukur jangka sorong:

  • Mengukur sisi benda pada bidang yang tak rata atau ruang yang berlubang seperti botol atau pipa.
  • Mengukur sisi luar benda.
  • Mengukur ketebalan benda.
  • Mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
  • Mengukur diameter dalam atau lebar celah benda.
  • Mengukur kedalaman celah benda, dan lainnya.

Sehingga dengan banyak fungsi yang dimiliki alat ini, proses pengukurannya juga terbilang sulit dengan menyesuaikan ukuran sisi yang ingin dihitung. Jadi, pastikan kamu mengetahui juga cara menghitung jangka sorong agar dapat menggunakannya dengan benar.

Beberapa Jenis Jangka Sorong dan Cara Menggunakannya

Mengetahui berbagai fungsi yang dimilikinya, alat ini sudah memiliki berbagai jenis bentuk dengan fungsinya masing-masing. Pembuatan berbagai macam jenisnya tidak lain difungsikan untuk mempermudah penggunanya dalam menyesuaikan keperluannya.

Dan berikut beberapa jenisnya serta penjelasan cara menggunakannya.

Jenis Jangka Sorong

Mengetahui jenis pengukur ini juga menjadi hal yang sangat penting. Karena pengguna bisa menyesuaikan jenis pengukur yang akan digunakan sebelum menggunakannya.

Beberapa jenis jangka sorong yang populer saat ini, di antaranya:

  1. Jangka sorong manual (analog). Jenis pengukur yang satu ini biasa ditemukan di ruang laboratorium atau ruang praktik di instansi pendidikan (sekolah). Penggunaannya terbilang sangat sulit karena pengguna perlu mengetahui cara menggunakannya untuk dapat mengetahui ukuran alat yang diukur.
  2. Jangka sorong digital. Jenis pengukur yang satu ini, adalah bentuk pengembangan dari versi sebelumnya. Kelebihannya, pengguna bisa mendapatkan ukuran benda yang diukur pada layar digital yang tersedia tanpa menghitungnya secara manual.
  3. Jangka sorong jam (alroji). Berbeda dengan jenis pengukur lainnya, jenis yang satu ini menggunakan jarum berukuran analog yang menempel pada alatnya. Penggunaannya juga memanfaatkan jam sebagai skala ukurnya.
  4. Jangka sorong ketinggian. Sesuai dengan namanya, jenis yang satu ini digunakan untuk mengitung ketinggian. Jenis pengukur ini memiliki rahang ukur yang dapat bergerak secara vertikal yang memungkinkan pengguna dapat menghitung ukuran benda tinggi.

Adanya banyan pilihan jenis alat pengukur ini memang bertujuan untuk memudahkan kebutuhan menghitung dan mengukur benda. Sehingga pengguna juga perlu mengetahui jenisnya untuk dapat mengoptimalkan penggunannya.

Cara Membaca Alat Ukur Jangka Sorong

Cara-Membaca-Alat-Ukur-Jangka-Sorong

Setelah mengetahui beberapa jenisnya, beberapa di antara kamu tentu akan penasaran bagaimana cara menggunakan atau menghitung menggunakan alat ukur ini.

Untuk dapat menghitung alat ukur ini, tentunya kita harus mengetahui arti daripada garis-garis yang ada. Skala yang ada pada badang pengukur disebut skala utama yang memiliki nilai 1 mm pergaris.

Dan skala utama tersebut akan memberitahu kepada kita hasil daripada pengukuran kasarnya. Berikut cara menghitungnya.

Cara menghitung ketebalan atau diameter luar adalah dengan menjepitkan rahang tiga komponen yang akan diukur. Pastikan posisi benda tidak miring, lalu kunci dengan memutar penguncian.

Setelah itu, tepatkan skala geser tepat pada angka nol dengan garis terakhir pada skala utama dan garis terakhir akan menentukan ukuran ketebalan benda yang diukur.

Sedangkan untuk skala geser yang ada di bawah digunakan untuk menentukan nilai halusnya. Berbeda dengan nilai skala utama, skala geser memiliki nilai 0,02 mm.

Nah, dengan memahami setiap haris daripada skala yang ada, tentunya kamu dapat menghitung ukuran benda dengan benar menggunakan alat ini.

Contoh Soal

Contoh soal jangka sorong

Contoh-Soal-Jangka-Sorong

Jika menemukan soal seperti gambar, perlu diingat bahwa ketelitian daripada jangka sorong adalah 0,01 cm. Dan dari soal tersebut, kita bisa mendapatkan nilai skala utama.

Untuk mendapatkan skala utama, kita bisa melihat angka sebelum skala nonius yaitu 4,2 cm. Sedangkan untuk mendapatkan skala nonius adalah dengan melihat garis yang paling berhimpit. Cara menentukan SN adalah dengan menghitung garis pendek setelah angka nol ke garis yang berhimpit, yaitu tepat pada angka 4.

Diketahui             : SU = 4,2 cm

                                SN = 4 . 0,01 cm

                                SN = 0,04 cm

Hasil                       = 4,2 + 0,04 cm

                                = 4,24 cm

Jadi, hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong pada gambar di atas adalah 4,24 cm.

Dan mungkin itu saja ulasan kali ini, semoga membantu dan semoga bermanfaat.