Clefhui.id | Mempelajari ilmu tajwid memang sangat dianjurkan, karena dengan mempelajari ilmu tajwid. Kita semua bisa membaca Al-Qur’an sesuai dengan anjuran yang telah ditentukan, maka dari itu kalian bisa mempeljari ilmu tajwid Idgham Bilaghunnah sebagai salah satu Ilmu Tajwid.
Ada banyak hukum ilmu tajwid yang bisa dipelajari dalam membaca Al-Qur’an, tetapi pada kesempatan yang mulia ini. Kami akan memberikan sebuah ulasan lengkap mengenai Idgham Bilaghunnah. Jika sebelumnya kami telah membahas tentang Idgham Bighunnah.
Yang mana ketentuan hukum tersebut berlaku apabila huruf nun, dan mim bertemu dengan tanwin dan nun mati. Berbeda dengan Idgham Bilaghunnah, karena hukum tajwid yang satu ini memiliki 2 huruf, yaitu lam, dan ra.
Untuk lebih lengkapnya mengenai Idgham Bilaghunnah, kami sarankan kalian semua agar terus simak beberapa ulasan lengkap yang telah kami sediakan dibawah ini.
Penjelasan Tentang Idgham Bilaghunnah
Idgham bila ghunnah adalah salah satu hukum tajwid dalam membaca Al-Quran. Secara harfiah, idgham bila ghunnah berarti penggabungan dengan nada lunak.
Didalam praktiknya, idgham bila ghunnah terjadi ketika ada dua huruf bertemu dan huruf kedua di antaranya berupa huruf mim (م) atau nun (ن) dengan tanda baca sukun atau tanwin (nun mati).
Ketika terjadi idgham bila ghunnah, kedua huruf tersebut harus dibaca sebagai satu suara dengan nada yang lunak dan tidak ada pengucapan suara yang jelas dari huruf mim atau nun tersebut. Bunyinya akan terdengar seperti satu bunyi berbeda.
Contohnya adalah ketika membaca ayat Al-Quran yang berbunyi “Bismillahirrahmanirrahim”, penggabungan suara terjadi antara huruf ra (ر) dan mim (م) sehingga terdengar seperti satu bunyi.
Idgham bila ghunnah juga memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu syaratnya adalah huruf yang diucapkan harus sama, yaitu mim atau nun.
Selain itu, tanda baca sukun atau tanwin harus ditemukan pada huruf kedua dan huruf pertama harus memiliki tasydid. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka idgham bila ghunnah tidak berlaku.
Contoh Bacaan Hukum Idgham Bilaghunnah Didalam Al-Qur’an
Untuk mengetahui bagimana cara bacaan hukum Idgham Bilaghunnah, maka kalian bisa simak ayat-ayat seperti yang telah kami sediakan dibawah ini:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahuu kufuwan ahad
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)
يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّا سُ اَشْتَا تًا ۙ لِّيُرَوْا اَعْمَا لَهُمْ
yauma-iziy yashdurun-naasu asytaatal liyurou a’amaalahum
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 6)
وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا
Wa ta’kkulụunat turaatṡa aklal lammaa
“Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil)”.
وَلَـلْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُ وْلٰى
wa lal-aakhirotu khoirul laka minal-uulaa
“dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan”. (QS. Ad-Duha 93: Ayat 4)
يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّا سُ اَشْتَا تًا ۙ لِّيُرَوْا اَعْمَا لَهُمْ
yauma-iziy yashdurun-naasu asytaatal liyurou am’maalahum
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.” (QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 6)
Penutup
Hukum Tajwid lainnya:
Mungkin cukup sekian pembahasan yang dapat kami berikan tentang Idgham Bilaghunnah, kami mohon maaf apabila masih terdapat sebuah kesalahan ketika memberikan penjelasan diatas. Sekian dari kami dan sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya.